Pilihan Tepat Penulis Hebat

Satu Berita Rp500.000, Mau?


Siapa pun bisa menjadi Citizen Journalist (CJ). Perkembangan teknologi memungkinkan setiap orang bisa melaporkan berita dengan cepat dan akurat.

Hanya dengan HP, Kamera Digital, dan Handy Cam, setiap orang bisa merekam dan memberitakan peristiwa-peristiwa luar biasa yang terkadang tak terjangkau oleh reporter media massa.

Hanya masalahnya, meski ke mana-mana membawa alat perekam, banyak orang masih enggan merekam peristiwa luar biasa yang kebetulan terjadi di dekatnya. Keengganan masyarakat merekam peristiwa, bisa jadi karena belum memahami manfaatnya.

Ada banyak manfaat merekam peristiwa, apalagi peristiwa itu sangat luar biasa seperti tsunami, gempa, banjir, dll. Salah satunya, bila rekaman tersebut ditayangkan TV bisa membangkitkan empati publik, sehingga masyarakat bisa cepat menolong masyarakat yang sedang tertimpa bencana, contoh terbaru peristiwa gempa Padang.

Rekaman peristiwa bisa membantu menegakkan kebenaran, karena bisa menjadi bukti-bukti yang mampu menyingkap tabir rahasia kejahatan besar. Contohnya, entah diakui tidak, rekaman berita turut membantu keberhasilan polisi dalam menumpas gembong-gembong teroris.

Rekaman peristiwa juga bisa menjadi media berbagi motivasi, sehingga kebaikan, keberhasilan, dan kegembiraan bisa ditularkan untuk memberi semangat dan inspirasi kepada masyarakat yang kehidupannya sedang dibelit masalah.

Intinya, dengan merekam dan menayangkan peristiwa di TV Anda turut andil dalam berbagi informasi, mendidik, dan menghibur masyarakat. Hasil akhir dari peran ini adalah harapan adanya masyarakat yang cerdas dan berhati mulia.

Rp500.000/berita

Ideal sekali..! Memang. Tetapi pasti ada keuntungan pragmatis yang didapat oleh para CJ? Kepuasan? Sudah pasti. Pahala? Biar malaikat dan Tuhan yang menentukan. CJ bisa mendapatkan keuntungan yang bersifat materi. CJ bisa mendapatkan penghasilan atau sejumlah uang bila video beritanya ditayangkan TV. Berapa?

Saya buka rahasianya. Selama aktif sebagai CJ lebih dari setahun, saya sudah mendapat uang jutaan rupiah dan cukup untuk membantu dapur ngebul. Caranya, saya aktif mengirimkan video berita ke acara I-Witness yang ditayangkan Metro TV.

Saya merekam peristiwa apa saja yang menurut saya menarik. Sekali lagi, peristiwa apa saja. Mulai dari hal yang remeh temeh hingga yang serius. Saya merasa di sekeliling saya banyak sekali hal-hal unik yang layak diberitakan.

Jadi, untuk mendapatkan berita saya tidak pernah mengharapkan terjadi bencana dan kecelakaan yang memakan banyak korban. Namun seandainya peristiwa tragis harus terjadi, saya pun siap untuk merekamnya.

Wajar akhirnya jika hingga kini saya belum pernah merekam peristiwa-peristiwa tragis. Seluruh video berita yang pernah saya kirimkan ke program I-Witness Metro TV berisi tentang humanism, persitiwa keseharian masyarakat tetapi menyentuh emosi dan memicu empati.

Contohnya, saat jalan-jalan ke pelabuhan Tasik Agung Rembang, Jawa Tengah, ada seorang remaja laki-laki sedang memandikan kapal. Bagi saya, aktivitas yang dilakukan remaja itu unik. Kapal di laut yang setiap hari berkubang di air ternyata masih tetap dimandikan. Apalagi orang yang tidak setiap hari berenang, seharusnya lebih rajin dong mandinya…he..he..he.

Peristiwa itu akhirnya aku rekam. Apapun yang dilakukan remaja itu saat memandikan kapal, saya rekam. Dari mulai bergelayut di tali, menimba air laut, hingga mengguyur, menyabuni, dan menggosok dinding kapal.

Uniknya, seakan iri dengan kapalnya, remaja itu pun sering memandikan dirinya sendiri dengan menguyurkan beberapa ember air ke tubuhnya. Peristiwa sepele, tapi unik. Saya merekamnya tidak lebih dari 5 menit.

Setelah saya membuat teks narasinya, mini dv yang berisi rekaman “Memandikan Kapal” tersebut saya kirim ke program I-Witness Metro TV via pos. Oh ya, saya tidak mengedit rekaman itu. Soal edting saya serahkan sepenuhnya ke pihak I-Witness Metro TV.

Setelah menunggu beberapa minggu, akhirnya video Memandikan Kapal tayang juga di program I-Witness Metro TV, kalau tidak salah tayang di bulan September 2008.

Video Memandikan Kapal ini adalah rekaman di mini dv pertama yang saya kirimkan ke stasiun TV dan sekaligus menjadi video pertama yang ditayangkan TV.

Sepuluh hari kemudian, Metro TV mentransfer uang ke rekening bank saya. Jumlahnya Rp500.000. Angka ini bagi orang lain mungkin kecil. Tapi bagi saya lebih dari lumayan.

Akhirnya saya tahu, Metro TV menghargai satu video berita sebesar Rp500.000. Artinya, jika video berita ditayangkan lebih dari satu, maka tinggal hitung saja: Rp500.000 kali video berita yang ditayangkan. Saya buka rahasia: dalam sebulan saya pernah mendapatkan Rp2 juta. Lumayan. Mau?

0 komentar:

Posting Komentar